Tak Punya Uang Untuk Beli Rokok, Seorang Pemuda Nekad Mencuri Beras Zakat Fitrah

Patuk,(suaragunungkidul.net) — Tak punya uang untuk beli rokok pemuda penggangguran dan putus sekolah nekad mencuri beras zakat fitrah di Sebuah Masjid di Kalurahan Beji, Kapanewon Patuk.

Kejadian pada  Kamis, 27/03/2025, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Pencuri sempat membawa kabur barang curian namun kepegok warga dan akhirnya di laporkan ke Polsek Patuk. Pencurian tersebut juga terekam CCTV dan viral di media sosial.

Lurah Beji, Arif Wahyu Saputra, saat dikonfirmasi wartawan adanya kejadian pencurian di salah satu Masjid Beji, Kapanewon Patuk membenarkannya, tapi menurut Arif, sudah selesai secara kekeluargaan, dan pelaku sudah membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatanya.

“Tapi pencurian beras zakat fitrah diketahui warga dan dibawa ke Polsek Patuk. Kemarin malam sudah selesai pelaku sudah membuat surat peryataan juga,” kata Arif.

Lebih lanjut Arif menambahkan, pelaku berinisial MSR (20) warga Kalurahan Salam, Kapanewon Patuk. Dia msngaku nekad mencuri karena tidak punya uang untuk membeli rokok.

“Alasanya untuk beli rokok, dia juga sehari – hari nganggur belum bekerja karena putus sekolah. Kepada warga ia mengaku hanya hidup bersama ibu dan neneknya, sedang ayahnya merantau ke Jakarta,” tambahnya.

Pelaku memgakui apabila ia sudah beberapa kali mencuri beras zakat di masjid tersebut. Modusnya juga sama, yakni memanfaatkan situasi  masjid yang sepi saat dini hari.

“Dari pengakuannya, dia sudah tiga kali mencuri beras zakat fitrah di masjid. Karena memang masjid itu situasinya sepi setelah sholat terawih,” ujar Arif.

Kasi Humas Polsek Patuk, Aiptu Purwanto, menambahkan, bahwa dari ketetangan pelaku memang telah beraksi beberapa kali sedang masjid yang disasar sama, yakni masjid Gedali, Kalurahan Beji, Kapanewon Patuk.

“Beras zakat fitrah yang diambil 20 Kg, jadi pertama ambil 5 Kg, 5 Kg dan yang terakhir 10 Kg selama 3 hari,” terangnya.

Karena merugikan Masjid tidak sampai Rp 2 juta, maka kasus tersebut akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.

“Tadi malam sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan dimediasi oleh pak lurah,” pungkasnya.