Wonosari,(suaragunungkidul.net) — Fenomena perpindahan penduduk dari desa ke kota (Urbanisasi) pasca mudik lebaran menjadi peehatian Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntaeiningsih.
Menurut Bupati, bayaknya urbanisasi membuat pedesaan semakin ditinggal oleh penduduk usia produktif. Hal itu sangat berpengaruh pada pembangunan desa yag dikwatirkan tersendat.
Jangka panjangnya, Endah kwatir akan berpengaruh pada sektor pertanian. Pada hal Bupati sangat berharap, tidak ada lagi istilah Urbanisasi. Karena Bupati menyampaikan ada kabar baik dari bidang pertanian, setelah Bulog ikut intervensi ternyata petani bahagia.
“Kami sebenarnya, tidak ingin ada lagi istilah urbanisasi karena ada kabar baik dari bidang pertanian setelah Bulog ikut intervensi. Selain itu hujannya sekarang luar biasa, gabah dibeli mahal,” ujar Endah kepada wartawan, Senin, 31/03/2025.
Bupati yakin, setelah pemerintah ikut tutun tangan menjaga harga pertanian minat generasi muda terhadap sektor pertanian akan meningkat. Bupati berkomitmen akan menjadikan Gunungkidul berkembang dibidang pertanian. Apalagi Endah juga adalah lulusan S2 bidang pertanian.
“Saya bersama dinas petanian sedang ingin membuat inovasi, kalau tidak punya pabrik dan industri harus punya lahan yang luas, untuk bisa dimanfaatkan dengan baik,” imbuhnya.
Sementara salah seorang petani muda Gunungkidul, Supri saat dimintai pendapatnya soal urbanisasi yang masih terjadi di Gunungkidul pasca lebaran, ia berpendapat, banyaknya generasi muda yang mencari pekerjaan di kota besar pasca lebaran karena minimnya lapangan pekerjaan di Gunungkidul.
“Disini, lapangan pekerjaan sangat sedikit yang ada pertanian. Menurut saya pemerintah memang harus benar – benar turun jika memang ingin menghentikan fenomena urbanisasi,” katanya.
Supri juga berharap agar apa yang dilakukan pemerintah dengan membeli hasil pertanian dengan harga yang layak dapat dipertahankan. Sebab, menurutnya tidak mudah mengajak generasi muda untuk bertani.
Meski dia mengakui, tidak semua hasil pertanian petani Gunungkidul di jual semua. Sebagian ada yang digunakan untuk keyahanan pangan.
“Semoga upaya ini bisa terus berlangsung dan tidak berhenti. Sehingga akan banyak generasi muda betani ” pungkasnya.