Wonosari,(suaragunungkidul.net) — Kebijakan beberapa Kepala Daerah baik Gubernur maupun Bupati dan Wlikota, melarang sekolah melakukan study tour berdampak turunya kunjungan wisata ke Gunungkidul.
Tidak tanggung – tanggung, wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul menurun hingga 70 persen. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul, Oneng Windu Wardana, menyampaikan hal itu kepada wartawan, Rabu, 12/03/2025.
“Kunjungan sekarang sepi banget, kalau berkunjung ke pantai hampir tidak ada,” ujar Windu.
Kunjungan paling terasa sepi, saat Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi melarang adanya study tour. Meskipun Dispar tidak merinci angka pasti penurunan wisatawan di Gunungkidul, namun dampaknya sangat terasa terhadap wisatawan yang berkunjung di pantai selatan Gunungkidul.
“Sebenarnya, penurunan sudah terasa sejak sebelum puasa, banyak faktor penyebabnya, termasuk larangan Gubernur Jawa Barat,” sambung Windu.
Namun Windu tetap Optimis, kunjungan wisata akan kembali meningkat menjelang lebaran 2025. Perkiraan Windu, pemudik akan mulai berdatangan ke Gunungkidul sepekan sebelum hari raya.
“21 Maret 2025, anak sekolah sudah mulai libur, kemungkinan dan harapan kami kunjungan mulai naik,” tambahnya.
Dimintai tanggapanya terpisah, Kepala Sub Koordinasi Obyek dan Daya Tarik Wisata, Bidang Pengembangan Destinasi Wisata, Dispar Gunungkidul, Aris Sugiyantoro, menyatakan bahwa pada libur akhir pekan, kunjungan wisatawan dapat mencapai 8.000 orang per hari.
Selama bulan puasa, jumlah tersebut menurun dratis bahkan hanya mencapai sekitar 2000 orang per hari. Apabila dibandingkan dengan hari biasa, penurunan saat bulan puasa, mencapai 70 persen pengunjung.
“Jika dibandingkan hari biasa, saat bulan puasa penurunanya mencapai 70 persen,” ujar Aris.
Selain Dedy Mulyadi (Gubernur Jawa Barat), larangan study tour juga dilakukan oleh beberapa Bupati dan Wali Kota, baik dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Bahkan paling menyita perhatian masyarakat, Kepala SMAN 6 Depok Jawa Barat, menjadi korban pencopotan oleh Gubernur Jawa Barat, akibat tidak mengindahkan larangan study tour.
Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi juga mengancam Kepala Sekolah lain di Jawa Barat akan mengalami nasib sama, apabila masih nekad menggelar kegiatan serupa, terutama jika dilakukan diluar provinsi.