Wonosari, (SUARAGUNUNGKIDUL.NET) —- Sejumlah siswa di SD Muhammadiyah Piyaman, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, menerima stiker bergambar salah satu caleg DPD RI dapil DIY. Orang tua siswa menyebut stiker itu diberikan oleh salah seorang guru.
“Saya itu menyayangkan. Ini sarana pendidikan kok dinggo (dipakai) kampanye, entah itu dari parpol mana saya juga tidak tahu,” kata salah satu wali murid SD Muhammadiyah Piyaman, Sapto Bayu Purnomo, saat ditemui wartawan di rumahnya di Kalurahan Piyaman, Jumat (12/1/2024).
“Saya lupa ditaruh di mana stikernya, kalau fotonya ada,” imbuh Bayu yang sempat memfoto stiker itu.
Bayu mengatakan anaknya menerima stiker itu dari wali kelasnya di sekolah pada Selasa (9/1) lalu.
“Yang ngasih stiker itu Selasa siang (di sekolah),” ujar dia.
Saat itu anak Bayu sempat bertanya kepada gurunya. “Anakku kan agak cerewet. Dia tanya ini apa Bu? Ini kampanye toh Bu,” ucap dia.
Bayu juga sempat heran saat melihat stiker itu tidak disertai ada lambang partai. “Lah ini stiker apa kok nggak ada partainya. Oh, (caleg) DPD,” kata dia.
Bayu sudah mendatangi sekolah anaknya untuk meminta penjelasan berkaitan dengan stiker itu.
“Pagi saya ke sana, saya tanya mau bertemu dengan kepala sekolah, katanya ke Malaysia. Guru lain bilang di Singapura. Ternyata yang menemui wali kelas sendiri,” ujar dia.
“Saya tanya perihal tersebut. Dia mengiyakan, membenarkan kejadian tersebut. Dia meminta maaf. Saya juga memaklumi kesalahannya,” sambung Bayu.
Sementara itu pihak SD Muhammadiyah Piyaman enggan memberikan komentar kepada wartawan yang meminta konfirmasi. Pihak sekolah itu menyarankan agar konfirmasi ke yayasan.
Sementara dihubungi terpisah, Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gunungkidul, Muhammad Arif Darmawan mengatakan pihaknya memang sempat berkumpul untuk membahas pemenangan salah satu caleg DPD RI tersebut.
“Jadi kami memang mengumpulkan internal kita ya, untuk kemudian pemenangan itu. Sebab calon kita bukan dari partai politik ya. Intinya kita kan bagi kartu itu,” kata Arif saat dihubungi wartawan via telepon, Jumat (12/1/2024).
Arif menjelaskan stiker caleg DPD itu dibagikan ke warga Muhammadiyah.
“Kemudian kita baginya kan ke warga kita, salah satunya adalah mungkin guru itu, dapat sesuai dari arahan yayasan,” ujar dia.
Meski demikian, Arif menegaskan pihak yayasan tidak mengarahkan guru untuk memberikan stiker itu ke muridnya.
“Nah kemudian arahan yayasannya kan tidak diberikan kepada anak-anak sekolah. Kita juga menyayangkan sesungguhnya terkait dengan oknum guru yang kemudian secara tidak sengaja (memberikan stiker itu ke siswa),” ucap Arif.
Arif menambahkan, pihaknya akan memanggil guru yang bersangkutan untuk dimintai keterangan.
“Kita akan panggil ke yayasan, kita pengin tahu keterangannya dari guru itu,”
Komisioner Bawaslu Gunungkidul Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Deni Tri Utomo mengatakan pihaknya telah menerima informasi soal stiker caleg DPD yang diberikan ke siswa SD itu.
“Informasinya kami terima memang ada. Tempat itu kan memang tidak boleh menjadi tempat kampanye karena sekolah dasar,” kata Deni saat ditemui di kantornya, Jumat (12/1).
Ditanya soal tindak lanjut dari Bawaslu, Deni mengatakan pihaknya hingga kini belum menerima laporan resmi.
Deni mengimbau masyarakat untuk segera melapor secara resmi jika menemukan adanya pelanggaran dalam tahapan kampanye pemilu.