Kembali Pampang Bergejolak, Bukan Hanya Spanduk Lapangan Pampang Kini Ditanami Pohon Pisang

Paliyan,(suaragunungkidul.net) — Warga Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan kembali Bergejolak, setelah reda beberapa saat karena adanya komunikasi antara lurah dengan tokoh masyarakat setempat, Selasa malam, 25/03/2025 pemasang spanduk kembali terjadi bahkan lebih ekstrim lapangan Kalurahan Pampang ditanami pohon pisang.

Kekecewaan warga Kalurahan Pampang terhadap kinerja Lurah Pampang Saiful semakin meluas, terbukti tadi malam manunut informasi warga, pemuda Pampang yang jumlahnya tidak dijelaskan berkumpul di lapangan. Mereka selain memasang spanduk juga menanam pohon pisang, sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap kinerja lurah.

Salah seorang dukuh Kalurahan Pampang yang namanya enggan di publikasikan, saat dikonfirmasi melalui jaringan telpon, Rabu,26/03/2025, membenarkan adanya aksi tersebut. Namun ia enggan menjelaskan lebih jauh apa penyebab para pemuda tersebut melakukan aksi kembali setelah beberapa waktu lalu sempat reda.

“Benar mas, tapi penyebabnya apa, kurang tahu,” ujarnya singkat.

Tokoh masyarakat Kalurahan Pampang yang lain juga membenarkan aksi tersebut, ia mengaku sesaui tulisan di spanduk bahwa para pemuda Kalurahan Pampang meresa kecewa dengan dengan kinerja lurah selama 3 tahun memimpin. Aksi damai oleh para pemuda Pampang akan terus berlanjut, apabila tidak ada tindakan nyata dari Lurah Pampang Saiful untuk menyelesaikan pembangunan lapangan dan pekerjaan lain di Kalurahan Pampang.

“Tadi malam memang ada aksi, kalau berdasarkan tulisan di spanduk mereka kecewa dengan kinerja lurah mas,” ujar tokoh tersebut yang mewanti – wanti namanya untuk tidak di publikasikan. 

Jogoboyo Kalurahan Pampang, Sutarjo, saat dikonfirmasi infornasi adanya penanaman pohon pisang dan pemasangan spanduk di Lapangan Kalurahan Pampang yang beredar membenarkannya, ia menjelaskan sesuai yang ia ketahui, warga kecewa dengan kinerja lurah. Selain itu menurut Jogoboyo, karena lurah dianggap tidak memanusiakan manusia (nguwongke uwong).

“Ya mas, kalau informasi yang saya ketahui warga kecewa dengan kinerja lurah, ora gelem nguwongke uwong (tidak mau memanusiakan manusia),” ujarnya singkat.

Namun disinggung apa tuntutan warga dengan aksi yang mereka gelar, Sutarjo tidak menjawab, sebab hingga saat ini, warga hanya melaksanakan aksi, namun isu yang beredar aksi dan demotransi untuk menyampaikan aspirasi ke lurah akan dilakukan setelah lebaran.