Komisi X DPR RI Kunjungi Gunungkidul untuk Penguatan Literasi

Wonosari, (suaragunungkidul.net) — Anggota Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati, dan Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudia beserta 10 anggota lainnya melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gunungkidul dalam rangka penguatan literasi dan layanan perpustakaan di daerah. Kunjungan ini disambut baik oleh Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih.

Endah menyampaikan bahwa Kabupaten Gunungkidul terus berupaya mengembangkan layanan perpustakaan daerah dan mendorong gerakan literasi di sekolah dan desa. Namun, masih ada berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan sarana, SDM, hingga disparitas minat baca masyarakat.

“Di Gunungkidul, kami terus berupaya memgembangkan layanan Perpustakaan daerah, mendorong literasi di sekolah dam desa serta bersinergi dengan komunitas penulis. Namun, kami menyadari masih ada berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan sarana, SDM, hingga disparitas minat baca masyarakat,” ujar Bupati.

Endah berharap bahwa kunjungan kerja Komisi X DPR RI dapat memperkuat sinergi dan menghadirkan rekomendasi kebijakan yang lebih responsif serta dukungan nyata bagi penguatan riset dan layanan literasi di daerah.

“Kami berharap, kunjungan kerja Komisi X DPR RI dapat memperkuat sinergi, menghadirkan rekomendasi kebijakan yang lebih responshif serta dukungan nyata bagi penguatan riset dan layanan literasi di daerah,” tambah Bupati.

MY Esti Wijayanti menilai bahwa fasilitas perpustakaan di tingkat kabupaten sudah cukup baik, namun masih memerlukan sedikit sentuhan dari pusat. Ia juga menyoroti bahwa kurangnya pustakawan menjadi masalah besar dalam pengelolaan perpustakaan.

“Yang menjadi catatan besarnya adalah, Pustakawan yang menjadi garda terdepan untuk bisa memberikan pelayanan dan pemahaman tentang perpustakaan, ini yang belum dimiliki oleh Kabupaten Gunungkidul, dan ini bukan hanya menjadi problem Kabupaten Gunungkidul saja,” ungkap Anggota Komisi X DPR RI.

Kabupaten Gunungkidul menerima bantuan dana alokasi khusus nonfisik senilai 1,1 miliar rupiah dan 27.000 eksemplar buku untuk mendukung peningkatan literasi masyarakat di Gunungkidul. MY Esti Wijayanti juga menekankan pentingnya peran pustakawan dalam meningkatkan literasi masyarakat.

MY Esti Wijayanti juga menyoroti bahwa indeks Pisa Indonesia masih rendah, peringkat 71 dari 80 negara. Ia berharap bahwa pemerintah dapat memberikan perhatian lebih pada pengembangan literasi di Indonesia.

“Yang kita sesalkan, negara seolah – olah belum menganggap kunci penting kita berbicara literasi, sementara indeks pisa kita rendah dari 80 negara kita diperingkat 71,” pungkas My Esti Wijayanti.