Mempertahankan Predikat Adipura, Pembangunan Alun – alun Wonosari Akan Dilanjutkan Tahun 2025

Wonosari,(suaragunungkidul.net) — Pembanguan penataan Alun – alun Wonosari akan dilanjutkan pada Tahun 2025. Anggaran yang dialokasikan untuk penataan proyek ini sebesar Rp 6,3 miliar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, Hari Sukmono, menjawab pertanyaan waratawan saat dikonfirmasi seringnya Alun – alun Kota Wonosari menjadi olok – olok warga karena sering kebanjiran kala hujan mengguyur wilayah Gunungkidul.

Adapun estimasi anggaran yang dibutuhkan kata Hari, mencapai 6.3 miliar dengan beberapa tahapan yang disesuaikan anggaran Pemkab Gunungkidul. Saat ini DLH sedang membahas bersama DPRD dan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkailainya, atas program penataan ini.

“Penataan Alun – alun sudah digagas sejak Tahun 2022, dan sudah meluai penataan dengan beberapa pekerjaan,” kata Hari, saat dihubungi Jumat,13/12/2024.

Dalam pelaksaannya, DLH pun sudah mematangkan masterplan seperti alun – alaun akan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kemudian, akan mempertahankan pepobonan di pinggir alun – alun, serta pohon beringin yang berada di tengah alun – alun akan tetap dipertahankan. Area lapangan juga akan tetap ditanami rumput.

Alasan mengapa alun – alun wonosari harus di bangun, Hal ini menurut Hari Sukmono, karena kondisi tanah di alun – alun mengalami kemiringan ekstrim di musim kemarau. Kemudian pada saat musim hujan tanah tidak bisa menyerap air sehingga menyebakan genangan.

Selanjutnya, di layout luar kawasan alun – alun akan dipasangi bola – bola yang akan mengitari area tersebut seperti kawasan Tugu Tobong. 

“Kemarin sempat ada laporan saat hujan terjadi genangan, tapi sudah ditindaklanjuti, itu karena alirannya tersumbat,” sambung Hari.

Hari menutup perbincangan dengan wartawan, dengan mengatakan bahwa konsep penataan alun – alun Kota Wonosari, untuk membuat Ruang Terbuka Hijau (RTH). Agar kawasan kota lebih asri dan sebagai upaya pemerintah untuk mempertahakan predikat atau penghargaan Adipura yang sekitar 32 tahun didambakan.