Patuk, (suaragunungkidul.net)–Kabupaten Gunungkidul menjadi tujuan favorit saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Hal itu terlihat dari jumlah kendaraan masuk ke Bumi Handayani dengan total 73.338 unit dari tanggal 22-24 Desember 2024.
Meski berdampak bagus pada pariwisata, tingginya kunjungan wisata di Gunungkidul akan mengakibatkan terjadinya peningkatan volume kendaraan yang berpotensi menimbulkan kepadatan arus lalu lintas hingga kemacetan.
Dari pintu masuk utama Patuk, Kapospam Patuk, Iptu Paryadi mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan sejumlah strategi yang akan diterapkan ketika terjadi kepadatan arus lalu lintas saat libur Nataru di Gunungkidul.
Langkah yang akan diambil untuk menangani kepadatan arus lalu lintas dengan cara melakukan manajemen lalu lintas. Dalam langkah ini telah disiapkan skema rekayasa lalu lintas sebagai solusi mengurai kemacetan.
“Meski skema itu belum diterapkan, kami sudah mempersiapkan skema rekayasa untuk mengurai kemacetan,โ ungkap Iptu Paryadi, Rabu (25/12/2024).
Kendaraan roda dua dan roda empat yang menuju Yogyakarta akan dialihkan melalui jalur alternatif di depan PJR, belok kanan menuju Tawang, kemudian belok kiri ke arah Prambanan.
Sementara itu, pengendara yang ingin melalui jalur selatan atau Imogiri akan diarahkan melalui Dlingo. Namun, skema ini tidak berlaku untuk bus yang harus tetap melalui jalur utama Piyungan-Patuk.
Hingga kini, kondisi lalu lintas masih dapat dikendalikan tanpa penerapan rekayasa, meskipun waktu rawan kepadatan terpantau pada pukul 07.00โ09.00 WIB dan 15.00โ17.00 WIB.
Sementara untuk mengantisipasi kepadatan di kawasan wisata HeHa Ocean View dan Obelix Sea View, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gunungkidul, Irawan Jatmiko menjelaskan akan diterapkan sistem one way untuk jalur dua obyek wisata tersebut.
“Obelix dari arah Parangtritis itu kita sudah beri rambu (forbidden). Skema itu nanti diberlakukan situasional karena kita hanya bersifat mitigasi saja,โ singkat Irawan