Wonosari,(suaragunungkidul.net) — Publik Gunungkidul dihebohkan dengan beredarnya sebuah vidio yang diduga anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul. Vidio berdurasi 1 menit 26 detik memperlihatkan seorang pria yang diduga anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul sedang melakukan perbuatan tidak senonoh dengan seorang wanita melalui vidio chat.
Vidio tersebut menghebohkan, lantaran tersebar melalui whatsapp pribadi maupun whatsap group dan menjadi percakapan banyak pihak. Meskipun demikian hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait, akan keaslian vidio tersebut.
Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini saat dikonfirmasi wartawan, mengaku bahwa pihaknya belum menerima laporan dari pihak manapun terkait kabar beredarnya vidio asusila tersebut. Bahkan, Kapolres menghimbau kepada masyafakat untuk tidak menyebar luaskan konten pronografi karena melanggar Undang – undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) penyebar konten pornografi bisa menghadapi sanksi hukum.
“Sesuai tupoksinya, polres akan melakukan penyelidikan apapun peristiwa atau kejadian yang meresahkan masyarakat, karena kami belum menerima laporan dari pihak manapun,” jelas Kapolres.
Sementara, pihak anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul, saat dikonfirmasi wartawan tidak ada satupun yang berani memberikan pernyataan resmi terkait kejadian tersebut. Para wakil rakyat meminta wartawan untuk langsung mengklarifikasi ke (BK) Badan Kehormatan dewan DPRD Kabupaten Gunungkidul.
“Langsung ke BK saja, kita tidak punya kapasitas memberikan pernyataan,” ujar salah satu anggota DPRD yang namanya wanti – wanti untuk tidak dipublikasikan.
Dihubungi terpisah, pengamat media dan digital dari Yogyakarta menyarankan kepada masyarakat untuk tidak terburu – buru mengambil kesimpulan atas vidio itu. Ia meminta masyarakat menunggu hasil penyelidikan pihak berwenang, karena menurutnya saat ini teknologi editing vidio sangat maju. Sehingga sangat mungkin sebuah vidio terlihat asli meskipun itu palsu.
“Saat ini teknologi editing vidio sudah sangat maju, sehingga sangat mungkin sebuah vidio terlihat asli meskipun itu palsu, masyarakat tidak boleh terburu – buru menyimpulkan, lebih baik menunggu hasil penyelidikan pihak terkait,” ujar ahli teknologi informasi yang namanya juga enggan di publikasikan.
Kasus vidio ini beredar dan mencuat ditengah – tengah suhu politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul. Sehingga banyak kalangan menilai bahwa vidio itu menjadi bagian dari strategi politik tertentu, namun klaim tersebut juga belum memiliki bukti kuat, pihak mana yang menggunakan strategi politik demikian.