Komisi D DPRD Gunungkidul Desak Pemkab Bangun Sirkuit Resmi

Wonosari,(suaragunungkidul.net) — Komisi D DPRD Kabupaten Gunungkidul mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul untuk membangun sirkuit resmi bagi para remaja yang hobi olahraga sepeda motor. Hal ini disebabkan banyaknya anak muda yang menggunakan Pasar Hewan Siono sebagai ajang balapan motor.

Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Gunungkidul, Singgih Murdianto, merasa prihatin dengan kondisi ini. Ia menyebutkan bahwa sudah banyak pembalap asal Gunungkidul yang berprestasi di tingkat nasional bahkan internasional, namun fasilitas untuk latihan tidak dimiliki oleh Gunungkidul.

“Kita sama – sama tahu, banyak pemuda Gunungkidul yang berprestasi dengan olahraga ini, baik ditingkat naisonal maupun internasional. Namun, fasilitas untuk belatih di Gunungkidul belum ada,” ujar Singgih, Minggu (22/06/2025).

Singgih Murdianto mengaku sudah pernah mengusulkan ke Pemkab melalui bupati, namun hingga kini belum terlihat ada rencana maupun inisiatif bupati untuk merealisasikan sirkuit yang diidam-idamkan anak-anak muda yang hobi olahraga sepeda motor.

Ia berharap ada investor yang tertarik membangun sirkuit di Gunungkidul, karena bisnis ini sangat menarik dan banyak remaja yang hobi balapan motor. Dengan adanya sirkuit resmi, diharapkan para remaja dapat menyalurkan hobinya dengan aman dan tidak mengganggu kepentingan umum.

“Kita sudah pernah mengusulkan ke bupati, namun hingga kini belum ada tanggapan apalagi realisasi. Apabila memang karena keterbatasan anggaran, mungkin bisa menawarkan ke pihak ke tiga atau investor, ini juga bisnis menjanjikan sebab di Gunungkidul banyak anak muda yang hobi balapan,” imbuhnya.

Singgih Murdianto berharap teman-teman sesama wakil rakyat ikut mendorong Bupati Gunungkidul untuk segera merealisasikan keinginan para remaja yang hobi olahraga sepeda motor.

“Saya mengharapkan teman – teman sesama wakil rakyat ikut mendorong bupati agar segera merealisasikan harapan keinginan para remaja yang hobi olahraga balapan motor. Agar mereka tidak menggunakan fasilitas umum bahkan jalan raya sehingga menggangu masyarakat yang lain,” pungkasnya.