Wonosari, (suaragunungkidul.net) — Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menggelar Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) di Kalurahan Selang, Kapanewon Wonosari, serta Kalurahan Kelor, Kapanewon Karangmojo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan dalam melawan stunting.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menekankan bahwa potensi perikanan di Gunungkidul tidak boleh dipandang sebelah mata. “Selama ini orang mengenal Gunungkidul dari pariwisata dan pertanian, tapi kami juga punya kekuatan di sektor perikanan, baik tangkap maupun budidaya,” ujar Endah.
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hedi Soeharto, mengungkapkan bahwa ikan adalah sumber protein hewani yang murah, mudah diolah, bergizi tinggi, dan sangat baik untuk perkembangan otak anak. “Program ini bukan hanya edukasi pentingnya makan ikan, tapi juga semangat bersama membangun generasi sehat,” kata Siti.
Staff Ahli Menteri Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga KKP, Victor Gustaaf Manopo, mengingatkan bahwa penyebab stunting bukan sekadar kekurangan makan, melainkan kualitas gizi yang belum terpenuhi. “Di Gunungkidul status gizi masih perlu ditingkatkan. Konsumsi ikan masyarakat baru 31,4 kilogram per kapita per tahun, padahal produksi ikan cukup melimpah hingga 12 ribu ton per tahun,” ujarnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, R Hery Sulistio Hermawan, mengungkapkan bahwa ada tiga hal yang kini jadi fokus utama, yaitu:
– Ketersediaan : memastikan produksi ikan dari budidaya maupun tangkap tetap stabil
– Aksesibilitas : memastikan ikan tersedia merata sampai ke masyarakat
– Pemanfaatan : memastikan ikan yang diproduksi benar-benar dikonsumsi sehingga memberi dampak nyata bagi kesehatan
Dengan kerja sama dan komitmen bersama, diharapkan masyarakat Gunungkidul dapat meningkatkan konsumsi ikan dan menurunkan angka stunting.