Ucapan HUT RI 80 Fraksi Golkar Gunungkidul
Ucapan HUT RI ke 80 - Suaragunungkidul.net
PKB GUNUNGKIDUL
HUT RI PKS
PARTAI NASDEM GUNUNGKIDUL
lurah ngloro
Ucapan HUT RI 80 Dinas pariwisasa gunungkidul
DPD PAN GUNUNGKIDUL
GERINDRA GUNUNGKIDUL
hutri gerindra gunungkidul
Ucapan HUT RI ke 80 - Suaragunungkidul
pasang iklan

Puluhan Ekor Sapi dan Lima Warga Dua Kapanewon Terpapar Antraks, Dinas Terkait Bergerak Cepat Antisipasi Penyebaranya

April 9, 2025 07:16
rt1

Wonosari, (suaragunungkidul.net) — Penyakit sapi atau juga disebut antraks kembali menghantui wilayah Kabupaten Gunungkidul. Kasus tersebut saat telah mewabah di dua kapanewon yakni Rongkop dan Girisubo, dua kapanewon dinyatakan terdampak penyebaran bakteri mematikan tersebut.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mencatat setidaknya puluhan kasus kematian ternak dengan gejala menyerupai antraks ditemukan di dua Kalurahan masing – maaing di Kapanewon Rongkop satu Kalurahan dan Kapanewon Girisubo satu Kalurahan. Sementara itu Dinas Kesehatan menyebut ada lima warga yang diduga terpapar, tiga diantaranya telah terkonfirmasi positif.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, mengungkapkan bahwa sejak Februari hingga Maret lalu, pihaknya menerima laporan kematian mendadak pada 20 ekor sapi yang tersebar di Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop, dan Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo.

“Gejala yang ditunjukkan ternak sangat mengarah ke antraks. Kami langsung turun untuk mengambil sampel guna diuji di laboratorium,” ujar Wibawanti, Selasa (08/04/2025).

Namun, Wibawati Wulandari, mengaku proses pengambilan sampel tidak sepenuhnya berjalan lancar. Sebab menurutnya, mayoritas bangkai sapi sudah terlanjur disembelih dan dijual oleh pemiliknya sebelum petugas datang. 

“Hampir semua bangkai langsung dijual ke pedagang. Jadi kami hanya sempat mengambil sampel dari beberapa kasus saja,” imbuhnya.

Lebih jauh ia mengatakan, sebagai langkah tanggap, dinas telah memberikan antibiotik pada ternak yang berada di sekitar wilayah terdampak. Selain itu, vaksinasi akan dilakukan pekan depan di zona merah dan kuning, sembari menghitung jumlah hewan yang akan divaksin.

“Edukasi juga kami gencarkan kepada para peternak agar lebih memahami bahaya dan penyebaran antraks,” sambung Wibawanti.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menyebutkan bahwa saat ini terdapat tiga kasus terkonfirmasi antraks pada manusia, serta dua kasus suspek yang masih dalam pemantauan.

“Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan, pemerintah kapanewon, dan kalurahan untuk mengendalikan situasi,” jelas Ismono.

Langkah cepat pun dilakukan Dinas Kesehatan, termasuk pelacakan epidemiologi, skrining terhadap populasi berisiko, pengambilan spesimen dari warga yang menunjukkan gejala, serta edukasi intensif kepada masyarakat. Pemantauan ketat juga dilakukan selama dua kali masa inkubasi terpanjang yakni 60 hari.

Selain itu, pemberian profilaksis atau obat pencegahan telah diberikan kepada warga yang berisiko, disertai pemantauan konsumsi obat untuk memastikan efektivitasnya.

TAG in
pasang iklan
REKOMENDASI ANDA
BERITA TERBARU