Wonosari,(suaragunungkidul.net) – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terus memperkuat komitmen dalam upaya percepatan penurunan angka stunting melalui program lintas sektor yang menyasar anak dan remaja. Dinas Kesehatan Gunungkidul menggandeng sekolah dan puskesmas untuk mendorong skrining kesehatan dan pemantauan rutin di lingkungan pendidikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono, mengatakan bahwa stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sejak bayi, melainkan akumulasi dari berbagai masalah kesehatan yang tidak tertangani sejak usia remaja. “Remaja yang sehat secara fisik dan mental merupakan investasi penting untuk mencegah stunting pada generasi berikutnya,” ujar Ismono, Selasa (09/07/2025).
Ismono menambahkan bahwa sekolah memiliki peran strategis dalam membentuk perilaku hidup sehat serta mendeteksi dini gangguan kesehatan. Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, juga menegaskan bahwa stunting bukan semata-mata persoalan balita, melainkan masalah yang sering kali bermula sejak remaja, bahkan sejak usia sekolah.
Joko Parwoto mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah menindaklanjuti amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 melalui Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 36 Tahun 2023 tentang Percepatan Penurunan Stunting. “Ini adalah komitmen kita bersama untuk mewujudkan Gunungkidul bebas stunting,” kata Joko.
Joko juga menyoroti pentingnya peran guru sebagai first listener dalam mengenali tanda-tanda awal gangguan psikososial pada siswa. Ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bekerja sama, berkolaborasi, dan bersinergi dalam upaya pencegahan stunting. “Stunting adalah tanggung jawab kita bersama,” pungkas Joko.
Gerakan Cegah Stunting ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Kantor Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, sekolah tingkat menengah hingga madrasah, serta Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan se-Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini meliputi pemeriksaan kesehatan oleh dokter spesialis, seminar penjaringan kesehatan anak sekolah, serta diskusi panel mengenai kesehatan jiwa remaja.