Wonosari, (suaragunungkidul.net) — Kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Gunungkidul meningkat seiring perubahan cuaca cepat di masa pancaroba. Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi penyebaran penyakit ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gunungkidul, Sidiq Heru Sukoco, mengatakan bahwa ada peningkatan kasus ISPA di pelayanan kesehatan. “Memang ada peningkatan kasus ISPA di pelayanan kesehatan sehingga kesehatan masyarakat harus memiliki daya tahan tubuh yang baik,” ujarnya.
Sidiq menjelaskan bahwa kondisi panas lalu tiba-tiba turun hujan harus diwaspadai karena rentan menyebabkan serangan penyakit ISPA. “Kondisi cuaca yang tidak menentu berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat,” katanya.
Dinkes Gunungkidul juga menemukan bahwa penyebaran ISPA tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat, tetapi juga di lingkungan sekolah. “Ada satu sekolah di Kecamatan Ngawen yang melaporkan puluhan siswa mengalami batuk, pilek, dan demam dalam waktu hampir bersamaan,” jelas Sidiq.
Untuk mengurangi risiko tertular penyakit, Sidiq mengimbau masyarakat agar terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat juga diingatkan untuk memperhatikan pola makan bergizi seimbang. “Jangan lupa berolahraga agar tubuh tetap fit,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana di masa pancaroba, seperti hujan deras disertai angin kencang. “Potensinya tidak hanya hujan, tetapi juga angin kencang yang bisa menyebabkan pohon tumbang dan kejadian lain,” ujarnya.
BPBD Gunungkidul juga terus berkoordinasi dengan BMKG DIY terkait pergantian musim dan potensi cuaca ekstrem di wilayah Gunungkidul. Berdasarkan hasil koordinasi, musim hujan diperkirakan mulai dasarian ketiga Oktober ini. “Akhir bulan sudah memasuki musim hujan. Sekarang masih masa pancaroba atau peralihan dari kemarau ke penghujan,” kata Sumadi.