Paliyan, (suaragunungkidul.net)–Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul menemukan 11 sapi diduga terjangkit penyakit kuku dan mulut (PMK) setelah melakukan survei di Padukuhan Polaman, Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul.
UPT Laboratorium Kesehatan Hewan Playen, drh. Romli Ainul mengatakan pelacakan hewan ternak diduga terjangkit PMK bermula dari laporan warga di wilayah Padukuhan Polaman. Kemudian dilakukan pemeriksaan sampling 2 hewan ternak milik Samiasri.
“Jadi populasi hewan ternak milik Samiasri ada 3 ekor namun mati, kemudian 2 ekor sapi kita lakukan surveilance,” ungkap drh. Romli, Senin (23/12/2024).
Uji sampel ini nantinya akan dikirim ke laboratorium BBVET Wates untuk dilakukam uji berdasarkan gejala. Adapun gejala yang dialami sapi diantaranya air liur berlebih dan luka pada kaki.
“Dugaan sementara mengarah ke PMK. Untuk hasil kami beritahu beberapa hari kedepan setelah dilakukan uji PCR,” imbuhnya.
DPKH Kabupaten Gunungkidul selain melakukan pengawasan dan pendampingan juga memberikan bantuan sejumlah obat kepada para peternak. Pihaknya juga memberikan desinfektan untuk kebersihan kandang. Pihaknya juga akan melakukan vaksinasi massal beberapa hari kedepan.
Dukuh Polaman, Heru Lawan melaporkan sampai saat ini sudah ada penambahan jumlah ternak yang terpapar. Terhitung, sudah ada 11 ternak yang bergejala penyakit PMK dan 1 diantaranya mati.
Dia juga menghimbau agar masyarakat memperhatikan ternaknya, jika terdapat keluhan lain tidak seperti biasa, diharapkan untuk segera melapor kepada petugas.