Semin, (suaragunungkidul.net) — Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, bersama Tim Penggerak PKK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital (PAAREDI) tingkat DIY tahun 2025 di Kalurahan Bendung, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunungkidul pada Selasa (16/9/2025).
Ketua Umum Pokja I, Atik Wulandari, menyatakan kegiatan monev ini merupakan yang pertama dalam program Pokja I dengan tujuan menilai capaian rencana yang ditetapkan dan meneguhkan komitmen pola asuh berbasis nilai budaya.
“Dari hiburan dan jamuan yang ditampilkan anak-anak, saya melihat keberhasilan mereka dalam mencintai permainan dan kebudayaan lokal. Ini bukti pola asuh berbasis budaya dapat berjalan baik,” ujar Atik Wulandari.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Joko Parwoto menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara PKK DIY, pemerintah daerah, dan masyarakat. Menurutnya, pola asuh anak di era digital harus adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Era digital membawa dua sisi mata uang. Di satu sisi memberi peluang ilmu dan kreativitas tanpa batas, tetapi di sisi lain menghadirkan tantangan serius seperti paparan konten negatif, perundungan siber, hingga kecanduan gawai. Pola asuh konvensional saja tidak cukup, kita harus menjadi orang tua dan pendidik yang melek digital,” tegas Joko Parwoto.
Joko menambahkan, kunci utama pola asuh tetap bertumpu pada kasih sayang, komunikasi sehat, dan keteladanan. Sinergi antara pemerintah, PKK, sekolah, tokoh masyarakat, hingga dunia usaha sangat diperlukan dalam membangun ekosistem yang mendukung tumbuh kembang anak secara sehat, aman, dan berkualitas.
“Pemuda harus berani bermimpi besar untuk masa depan bangsa. Kegiatan ini bukan hanya forum reflektif, tapi juga korektif agar pola asuh kita tepat sasaran di tengah gelombang teknologi yang disruptif,” katanya.
Melalui forum Monev PAAREDI ini, diharapkan lahir rekomendasi aplikatif yang bermanfaat bagi orang tua dan pemangku kebijakan dalam memperkuat ketahanan keluarga dan perlindungan anak.
“Mari jadikan DIY sebagai laboratorium parenting digital yang unggul. Kita ingin anak-anak tumbuh tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga berkarakter kuat dan berakhlak mulia,” pungkas Joko Parwoto.