Wonosari, (suaragunungkidul.net) — Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul telah melaksanakan rapat koordinasi dengan petugas lapangan untuk mempersiapkan musim hujan 2025/2026. Berdasarkan ramalan prakiraan iklim dari BMKG, musim hujan pertama di tahun 2025 diperkirakan akan terjadi di dasa harian 3 pada bulan Oktober 2025, dengan curah hujan normal 150-200 mm.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi, SP., MSi, menghimbau kepada para petani di Gunungkidul untuk segera mengolah lahan pertanian yang ada sebagai persiapan menghadapi musim hujan. “Kami himbau kepada para petani di Gunungkidul untuk segera mengolah lahan pertanian yang ada sebagai persiapan MH1, juga segera menebus pupuk bersubsidi dan penyediaan benih unggul bermutu,” kata Rismiyadi.
Dinas Pertanian dan Pangan juga telah menyalurkan bantuan pemerintah berupa benih padi inbrida dan jagung hibrida untuk para petani melalui poktan tersasar pada MH1 ini. Bantuan benih ini berasal dari bantuan pusat yang melalui satuan kerja di provinsi.
Menurut Danang Sutopo, S.Hut.T, Ketua Tim Produksi Tanaman Pangan, jumlah bantuan benih pemerintah yang disalurkan ke Gunungkidul adalah benih jagung 5.846 Ha dengan total 58,46 ton benih jagung hibrida, dan benih padi inbrida untuk lahan padi seluas 4.332 Ha dengan total 108,3 ton benih padi.
“Pemerintah telah menyalurkan bantuan pertanian berupa benih jagung hibrida dan benih padi hibrida untuk petani Gunungkidul, totalnya mencapai 108,3 ton,” ujarnya.
Budi Kuncoro, SP, Penyuluh Pertanian Lapangan Kapanewon Nglipar, menjelaskan bahwa untuk Kapanewon Nglipar telah selesai droping benih padi di poktan tersasar pada Minggu (5/10/2025) dengan total bantuan sejumlah 10,15 ton benih padi inbrida varitas Inpari 32.
Sementara itu, Edi Januari, S.TP, Koordinator BPP Tepus, menjelaskan bahwa persiapan lahan di Tepus masih 80%, dan para PPL terus mendampingi para poktan agar segera menyelesaikan olah lahan sehingga jika hujan datang lahan sudah siap.