Girisubo,(SUARAGUNUNGKIDUL.NET) — Kabar kurang sedap kembali terjadi di wilayah Kabupaten Gunungkidul, seorang Dukuh dikabarkan menjalin hubungan asamara dengan istri warganya.
Hubungan terlarang antara dua sejoli yang sama – sama sudah berkeluarga tersebut terbongkar saat menjelang hari pencoblosan 13/02/2024 lalu, kabar yang beredar di masyarakat saat suami SR wanita yang menjadi Wanita Idaman Lain ( WIL ) T oknum dukuh, suami SR mendatangi dukuh di Tempat Pemungutan Suara ( TPS ) kemudian terjadi adu mulut hingga pemukulan oleh suami SR.
Setelah melampiaskan emosinya suami SR kemudian pulang ke rumah, dan T mengikuti sekaligus menyampikan permintaan maaf dan meminta masalah ini di selesaikan secara kekeluargaan, akan tetapi suami SR dan pihak keluarga menolak, mereka tetap meminta pihak terkait memproses dan meminta T untuk mengundurkan diri sebagai dukuh.
Akibat perbuatan dukuh yang berselingkuh dengan warganya, saat ini warga sudah tidak mau di pimpin dukuh yang doyan selingkuh, bahkan warga mulai mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk mosi tidak percaya.
Hingga berita ini naik T belum bisa dikonfirmasi, saat dikonfirmasi ke pihak keluarga T sedang berada jauh di luar Gunungkidul.
Beredarnya isu perselingkuhan antara oknum dukuh dan warganya sudah menjadi perbincangan ramai di tengah masyarakat, bahkan kabar yang beredar di masyarakat suami SR dan T sama – sama saling melapor ke Polsek Girisubo.
Namun, Kapolsek Girisubo AKP Agus Supriyana saat dikonfirmasi melalui jaringan telpon, 25/02/2024 membatahnya, Kapolsek mengaku belum menerima laporan perihal tersebut.
“Kami belum menerima laporan mas,” singkatnya.
Berkaitan perselingkuhan dukuh, wartawan coba menanyakan ke Panewu Girisubo Edy Sudono, ditanya soal perselingkuhan dukuh panewu meminta wartawan langsung menghubungi kalurahan.
“Berkaitan hal itu langsung ke Kalurahan saja, langsung hubungi pak lurah,” singkat panewu.
Sementara lurah yang menjadi atasan dukuh T saat dikonfirmasi meminta wartawan langsung menemuinya, lurah beralasan bahwa penjelasan melalui jaringan telpon takut salah bicara atau salah ketik, lurah mempersilakan wartawan kapan saja menemuinya.
Akan tetapi saat akan ditemui lurah masih belum punya waktu, bahkan hari minggu pun lurah tidak bersedia di temui dengan alasan hari minggu waktunya istirahat karena hanya hari minggu dirinya ada waktu untuk istirahat.
“Maaf mas kalau melalui telpon saya tidak akan memberi jawaban pertanyaan jenengan, saya takut salah saat mengetik juga kadang lompat – lompat, saya tidak bermaksud menutup – nutupi, kalau bisa ketemu apapun pertanyaan jenengan terkait masalah ini akan saya jawab, maaf mas baru dari gereja untuk hari minggu waktu saya istirahat mas, karena hanya hari minggu waktu saya istirahat,” terang lurah.