BPBD Gunungkidul: 24.137 Jiwa Berpotensi Mengalami Krisis Air Bersih

Wonosari, (suaragunungkidul.net) — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat ada sekitar 24.137 jiwa berpotensi mengalami krisis air bersih di musim kemarau tahun ini. Jumlah tersebut masih bisa bertambah karena pendataan masih terus berlangsung.

Keterangan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul :

“Data sementara yang masuk, warga terdampak kekeringan ada 24.137 jiwa. Tapi, ini masih bisa bertambah karena belum semua kapanewon menyerahkan data rawan kekeringan dari wilayah masing-masing,” kata Sumadi, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul.

Peta Rawan Kekeringan :

BPBD Gunungkidul telah berkoordinasi dengan kapanewon untuk pemetaan rawan kekeringan karena dampak kemarau di tahun ini. Hingga Kamis (31/7/2025), baru tujuh kapanewon yang melaporkan, yaitu Tanjungsari, Girisubo, Karangmojo, Panggang, Saptosari, Rongkop, dan Ponjong.

Bantuan Air Bersih : 

BPBD Gunungkidul telah mempersiapkan bantuan air bersih sebanyak 1.500 tangki yang siap diberikan ke warga yang membutuhkan. “Tetap kami sediakan karena sudah dipersiapkan bantuan sebanyak 1.500 tangki yang siap diberikan ke warga yang membutuhkan,” kata Sumadi.

Keterangan Kepala Jawatan Sosial Kapanewon Girisubo : 

“Pihaknya sudah melakukan identifikasi terhadap dampak kemarau di tahun ini. Meski diperkirakan berlangsung singkat, namun musim kemarau membuat sejumlah warga membutuhkan bantuan air bersih,” kata Giyatno, Kepala Jawatan Sosial Kapanewon Girisubo.

Kapanewon Girisubo telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp75,6 juta untuk membantu kebutuhan air bersih ke masyarakat. Bantuan air bersih akan disalurkan ke empat kalurahan, yaitu Songbanyu, Pucung, Jerukwudel, dan Nglindur.