Wonosari, (suaragunungkidul.net) Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, bereaksi keras atas tindakan sekelompok orang yang diduga debt collector terhadap S, Lurah Krambilsawit, Kapanewon Saptosari, yang viral di Media Sosial (Medsos).
Endah menilai tindakan tersebut telah melecehkan kehormatan seorang pejabat publik dan melanggar hukum.
“Saya mengecam keras, Ini membuat lurah kami seolah-olah tidak punya rasa kehormatan,” kata Endah, Minggu (20/04/2025).
Dalam video yang viral, terlihat Lurah S disiram air oleh sejumlah orang. Peristiwa itu disebut dipicu lantaran persoalan utang piutang yang belum terselesaikan antara penagih utang dan S.
Atas tindakan yang menjatuhkan kehormatan se-orang lurah, Bupati Endah langsung bereaksi dengan langsung berkoordinasi dengan Sekda, Inspektorat, dan DPMKP2KB untuk menyiapkan pendampingan hukum bagi Lurah S.
“Sikap ini, saya ambil bukan soal melindungi yang salah, tapi soal melindungi hak setiap warga. Bagi saya, lurah, warga RT, RW, sampai masyarakat biasa, saya pastikan akan berada di garda terdepan kalau ada intimidasi,” tegas Endah.
Endah juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Urusan utang piutang seharusnya bisa diselesaikan secara bijak tanpa kekerasan atau perendahan martabat.
“Kalau sudah intimidasi, apalagi sampai mempermalukan warga kami, saya tidak akan tinggal diam,” ancam Endah.
Endah menegaskan bahwa keberadaannya sebagai kepala daerah adalah untuk melindungi warganya, tanpa pandang bulu.
“Jangan lihat saya dari sisi perempuannya. Sebagai Bupati, saya jalankan amanat undang-undang untuk melindungi warga Gunungkidul,” pungkas Endah.
Dapat kami informasikan, kejadian intimidasi terhadap lurah S dan viral di medsos terjadi pada 6 Maret 2025. Cuplikan vidio yang menanyangkan Lurah Kerambilsawit S disiram air di wilayah Kalurahan Girimulyo, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, penyebab kejadian diduga karena urusan utang piutang, hingga terjadi penyiraman terhadap lurah Kerambilsawit.