Gedangsari,(suaragunungkidul.net) — Pemerintah Daerah DIY terus memantau perkembangan pembangunan tanjakan Clongop yang berlokasi di Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangasari. Dan saat ini pembangunanya sudah mencapai 15.2 persen. Sementara untuk target dari Pemda DIY akhir tahun 2024 rampung dikerjakan.
Pagu anggaran Rp 60 miliar dari anggaran Dana Keistimewaan (Danais) untuk membangun tanjakan Clongop, bertujuan untuk memgalihkan akses jalan tanjakan Clongop ke jalan baru yang sedang di bangun. Sebab, tanjakan Clongop terkenal rawan akan kecelakaan lalu lintas.
Dihubungi melalui jaringan telpon, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY, Tri Murtoposidi menjelaskan, pembangunan relokasi tanjakan Clongop akan lebih landai dibandingkan dengan yang sebelumnya.
“Pembangunan relokasi tanjakan Clongop ditargetkan 31 Desember 2024. Syukur – syukur bisa lebih cepat dari waktu yang ditentukan,” jelasnya, Rabu, 19/06/2024.
Jalan baru sepanjang 2.5 Kilometer, yang membelah Bukit Clongop, selain jalan juga akan dibangun drainase, dinding penahan tanah, dan Lampu Penerangan Jalan (PJU) sebanyak 80 unit. Karena keberadaan jalan baru tersebut, tidak menutup jalan sebelumnya (tanjakan Clongop).
Karena memiliki keindahan pemandangan dari atas bukit, tanjakan Clongop rencananya juga akan dimanfaatkan warga sebagai obyek wisata baru. Demikian, masih ada kaitanya dengan anggaran yang digunakan untuk pembangunan jalan baru tersebut.
“Karena anggaran menggunakan Danais, maka pembangunanya juga akan dilengkapi ornamen – ornamen budaya. Jadi nanti hanya ada pengalihan jalan, tajakan Clongop direncanakan sebagai obyek wisata,” tambah Tri Murtoposidi
Sementara, Manajer pembanguna jalan baru Clongop PT Suradi Sejahtera Raya (SSR) Apri Novianto saat dikonfirmasi wartawan terkait target dan dimulainya pembangunan relokasi tanjakan Clongop, menjelaskan, apabila pihaknya telah mulai pengerjaan dua bulan lalu. Saat ini sedang dalam proses penggalian tanah dengan memotong tebing.
Apri Novianto juga menjelaskan, ada perbedaan ketinggian antara jalan baru dan jalan tanjakan Clongop. Apalagi, ketinggian jalan membuat kendaraan sulit untul menanjak.
“Target kami sebelum Natal dan Tahum Baru 2025, jalan sudah bisa digunakan,” singkatnya.