Wonosari, (suaragunungkidul.net) — BPBD Gunungkidul meminta kapanewon segera menyelesaikan pendataan potensi rawan kekeringan di wilayah masing-masing. Hingga saat ini, belum ada penyaluran bantuan air bersih ke masyarakat.
Keterangan Sumadi, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul :
“Pihaknya sudah menginstruksikan kepada Pemerintah Kapanewon untuk mendata jumlah wilayah maupun warga terdampak kekeringan di tahun ini. Namun, hingga saat ini baru sepuluh kapanewon yang menyerahkan data tersebut,” kata Sumadi.
Data Sementara :
Data sementara yang masuk menunjukkan bahwa ada 24.137 jiwa di sepuluh kapanewon yang terancam kekeringan di musim kemarau tahun ini. Kapanewon Panggang menjadi wilayah terdampak dengan laporan sebanyak 13.624 warga yang berpotensi mengalami kekurangan air bersih.
Permintaan Bantuan :
Sumadi mengatakan bahwa bantuan air bersih belum didistribusikan karena pihak kalurahan maupun kapanewon belum melakukan permintaan bantuan secara resmi. “Sama seperti penyaluran di tahun-tahun sebelumnya, maka pemerintah kalurahan wajib membuat surat permintaan bantuan secara resmi,” katanya.
Alokasi Bantuan :
BPBD Gunungkidul sudah mengalokasikan bantuan air bersih sebanyak 1.500 tangki untuk menghadapi dampak musim kemarau tahun ini.
Keterangan Panewu Tepus, Subiantoro :
Pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk penyaluran air bersih ke masyarakat sebesar Rp76,5 juta. Namun, tidak semua kalurahan dapat dibantu melalui anggaran droping milik pemerintah kapanewon. “Hanya Kalurahan Sidoharjo, Purwodadi, dan Tepus yang akan menerima bantuan air bersih dari anggaran kapanewon,” kata Subiantoro.