Wonosari, (suaragunungkidul.net) — Generasi muda dari Kapanewon Panggang Kabupaten Gunungkidul kembali mencatatkan prestasi membanggakan. Seorang dalang cilik bernama Sridaneswara Purwagandhi Banuwisaka, atau akrab disapa Saka, berhasil meraih Juara II dalam Festival Pedalangan Anak dan Remaja Tingkat Kabupaten Gunungkidul Tahun 2025.
Saka, putra dari pasangan Purmadi Dwi Anggoro dan Ganesworo, warga Padukuhan Giri Sekar, Kapanewon Panggang, tampil memukau dengan membawakan lakon โAji Norontokoโ dalam ajang tersebut. Meski masih duduk di kelas 1 Sekolah Dasar dan belum lancar membaca, semangatnya untuk belajar menjadi dalang patut diacungi jempol.
Ketua sekaligus pemilik Sanggar Seni Mayangkoro, Priyo HS, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian Saka. โSaka ini luar biasa. Meski masih kecil dan baru belajar, tapi semangat dan kemauannya untuk menekuni dunia pedalangan sangat tinggi. Kami di Sanggar Mayangkoro berkomitmen untuk terus membina anak-anak agar seni wayang tetap lestari di tengah perkembangan zaman,โ ujar Priyo HS.
Panewu Panggang, Sustiwiningsih, turut memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih warganya. โKami sangat bangga atas pencapaian Saka. Semoga keberhasilan ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak seusianya untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal, khususnya seni pedalangan,โ ungkapnya.
Ketua Dewan Kebudayaan Kapanewon Panggang, Andi Trilaksana, juga menyampaikan apresiasi dan harapannya. โSelamat dan sukses untuk Ananda Saka atas prestasi yang membanggakan sebagai Juara II Festival Pedalangan Kategori Anak Tingkat Kabupaten Gunungkidul. Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi anak-anak yang lain dan generasi muda untuk terus mencintai, mengembangkan, dan melestarikan seni pedalangan sebagai warisan luhur budaya bangsa,โ tutur Andi Trilaksana.
Festival Pedalangan Anak dan Remaja Tingkat Kabupaten Gunungkidul Tahun 2025 ini diikuti oleh peserta dari 18 kapanewon se-Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat sekaligus menjaga keberlanjutan seni pewayangan di kalangan anak-anak dan remaja. Prestasi Saka menjadi bukti nyata bahwa seni tradisi tidak lekang oleh zaman, dan semangat generasi muda Gunungkidul terus menyala dalam melestarikan warisan budaya bangsa.