Wonosari, (suaragunungkidul.net) — Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, secara resmi membuka Kompetisi Bahasa dan Sastra Tingkat Kabupaten Gunungkidul Tahun 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pembinaan generasi muda dalam memperkuat penguasaan dan kecintaan terhadap bahasa serta sastra Jawa.
Bupati menegaskan pentingnya ajang ini bukan hanya sebagai kompetisi, melainkan sebagai upaya konkret pelestarian budaya. “Kompetisi ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi perwujudan semangat kita untuk merawat dan mengembangkan bahasa dan sastra sebagai jati diri budaya kita,” ungkapnya.
Kompetisi ini akan berlangsung selama tiga hari, 22-24 Juli 2025, dan diikuti oleh peserta dari seluruh wilayah di 18 Kapanewon di Gunungkidul. Kompetisi ini terdiri dari 15 cabang lomba yang terbagi dalam tujuh bidang, yaitu Maca Crita Cekak, Geguritan, Macapat, Alih Aksara, Sesorah, Panatacara, dan Mendongeng.
Bupati juga menyoroti pentingnya kesadaran penggunaan busana adat secara tepat, termasuk pemahaman tentang gagrak jangkep. “Kita ingin memberi contoh. Setiap hari Kamis Pon nanti diwajibkan menggunakan pakaian adat Jawa dengan aturan yang benar dan penggunaan bahasa Jawa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan lingkungan sekolah,” tambahnya.
Setiap cabang akan menghasilkan lima penampil terbaik, yaitu Juara 1, 2, 3, Harapan 1, dan Harapan 2. Para juara akan mendapatkan trofi, piagam, dan uang pembinaan. Tiga besar dari masing-masing cabang akan menjadi wakil Kabupaten Gunungkidul pada Kompetisi Bahasa dan Sastra Tingkat DIY 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada bulan September.