Karangmojo,(Suara-News.Net)—Seakan menjadi penyakit masyarakat (Pekat) kasus ganting diri (Gandir) belum mau pergi dari Bumi Handayani, dan kejadian tersebut seakan mewabah disetiap bulan.
Seperti yang terjadi di Kapanewon Karangmojo, seorang wanita bernama DA (40) warga Padukuhan Sawahan 5, Kalurahan Jatiayu, Kapanewon Karangmojo sekitar pukul 7.00 WIB, 28/07/2023 ditemukan oleh saksi 1 yang tidak disebutkan namanya tewas di kusen pintu dapur.
Kejadian yang sempat menghebohkan warga sekitar Kalurahan Jatiayu dibenarkan oleh Kapolsek Karangmojo AKP Agus Sumarno saat di hubungi wartawan melalui jaringan telpon 28/07/2023, Agus menjelaskan setelah petugas piket mendapat laporan adanya warga gantung diri, langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersma Tim Medis Puskesmas Karangmojo 1.
“Benar Mbak, Setelah petugas jaga mendapat laporan langsung menuju TKP bersama Tim Medis Puskusmas 1 Karangmojo,” jelasnya.
Agus menambahkan, berdasarkan keterangan keluarga dan warga sekitar bahwa pelaku gantung diri sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan coba menceburkan diri ke sumur, namun hal itu dapat di gagalkan oleh pihak keluarga.
“Berdasarkan keterangan warga bahwa pelaku gantung diri tiga bulan lalu juga pernah melakukan percobaan bunuh diri dengan menceburkan diri ke sumur, namun dapat di selamatkan,” tambah Kapolsek.
Dari hasil pemeriksaa petugas medis puskesmas 1 Karangmojo dan pihak kepolisian tidak ditemukan tanda – tanda penganiayaan maka pelaku dipastikan meninggal dunia murni karena gantung diri, dikuatkan tanda – tanda hasil pemriksaan : Denyut nadi : tidak ada, Lidah : menjulur, Leher : terdapat bekas jeratan kain di bagian leher, Kemaluan : mengeluarkan air, Hidung: mengeluarkan darah, Mulut : mengeluarkan air liur dan Anus : mengeluarkan kotoran.
Saat ini pelaku telah diserahkan ke pihak keluarga untuk di makamkan, menutup perbincangan Kapolsek meminta kepada masyarakat untuk selalu memberi perhatian keluarga, lebih banyak beridah dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, agar pikiran selalu berfikir hal – hal yang positif atau tidak kosong.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan diri kepada Tuhan, Pikiran selalu diisi hal – hal positif dan tidak kosong agar terhindar dari perbuatan negatif,” pungkasnya.