Gedangsari, (suaragunungkidul.net) — Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta resmi memulai pembangunan Kampus Lapangan Geosains di Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Peresmian pembangunan ditandai dengan acara peletakan batu pertama oleh Rektor UPN “Veteran” Yogyakarta Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, (tautan tidak tersedia), perwakilan Gubernur DIY Kanjeng Suryo Satriyanto, serta Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih.
Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menyampaikan bahwa kehadiran kampus ini menjadi langkah strategis dalam pengembangan pendidikan dan riset di bidang geosains dan kebumian. Gunungkidul memiliki kekayaan geologi yang luar biasa, mulai dari bentang alam karst, gua, sumber air bawah tanah hingga panorama alam unik. “Kampus ini akan menjadi laboratorium alam bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari fenomena kebumian,” ujarnya.
Rektor UPN “Veteran” Yogyakarta, Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, (tautan tidak tersedia), menyebut pembangunan Kampus Lapangan Geosains ini adalah bukti komitmen nyata kampus dalam pengembangan ilmu kebumian di Indonesia. “Gunungkidul kami pilih karena karakteristik karstnya yang khas dan potensinya luar biasa sebagai laboratorium alam,” ungkapnya. Irhas berharap, kampus ini akan menjadi pusat pengembangan Geosains terkemuka di tingkat nasional maupun global.
Perwakilan Gubernur DIY, Kanjeng Suryo Satriyanto, menyambut positif langkah UPNVY memilih Gunungkidul sebagai lokasi pembangunan kampus. “Ini bukan sekadar perluasan fisik, tapi katalisator pembangunan wilayah selatan DIY. Kehadiran kampus ini akan memperkuat ekosistem pendidikan yang memberdayakan masyarakat dan mencetak SDM unggul di bidang geosains,” ujar Suryo.
Kampus Lapangan Geosains dibangun di atas tanah kekancingan Keraton Yogyakarta seluas 10.540 meter persegi dengan konsep ramah lingkungan, memanfaatkan cahaya alami, dan sadar bencana. Fasilitasnya mencakup ruang kuliah, ruang seminar, asrama mahasiswa, dan wisma dosen. Nantinya, area ini juga akan dibuka bagi peneliti eksternal dan institusi lain di bidang kebumian dan kebencanaan, baik nasional maupun internasional.