Wonosari, (suaragunungkidul.net) — Dinas Pariwisata Gunungkidul menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi wisata sebesar Rp33,5 miliar di tahun ini. Hingga pertengahan September 2025, baru terealisasi sebesar Rp19,8 miliar.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Supriyanta, mengatakan bahwa kenaikan target PAD wisata menjadi tantangan tersendiri. Ia mengakui bahwa target ini berat, namun pihaknya akan tetap berupaya memenuhi target tersebut. “Jujur berat, tapi kami tetap berusaha mencapainya,” ungkapnya.
Supriyanta menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang membuat berat mencapai target pendapatan dari retribusi wisata. Faktor-faktor tersebut antara lain ketiadaan libur panjang hingga akhir tahun, cuaca ekstrem, dan kondisi perekonomian masyarakat yang belum bagus. “Tetap ada upaya untuk meningkatkan kunjungan seperti promosi yang lebih masif,” katanya.
Anggota Komisi B DPRD Gunungkidul, Ery Agustin Sudiyanti, menilai bahwa PAD dari sektor wisata masih bisa ditingkatkan. Menurutnya, potensi-potensi kebocoran harus ditekan sehingga pendapatan yang diperoleh bisa dimaksimalkan. Salah satu upaya untuk menekannya adalah dengan membuat terobosan dalam penarikan, seperti menggandeng pihak ketiga. “Penarikan dengan menggandeng pihak ketiga sudah dilakukan untuk retribusi parkir. Hasilnya pun meningkat,” katanya.
Supriyanta menambahkan bahwa pihaknya akan terus berupaya meningkatkan PAD wisata melalui promosi dan even-even yang dapat menarik minat wisatawan. Dengan demikian, diharapkan target PAD wisata sebesar Rp33,5 miliar dapat tercapai.