Resmi Dilantik Menjadi Anggota DPRD Gunungkidul, Sulastini Mengaku Karena Restu Suami dan Sri Lestari

Wonosari, (suaragunungkidul.net)–Keluarga pengusaha properti Gunungkidul Timbul Suryanto membawa suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) naik signifikan. Hal ini terbukti setelah istri keduanya Sulastini, S.Pd terpilih menggantikannya di Daerah Pemilihan (Dapil) V (Panggang, Saptosari, Paliyan,Purwosari dan Tanjungsari). 

Tak hanya itu, adik iparnya Ibnu Sugeng Riyanto juga terpilih menjadi Wakil Rakyat di Dapil IV (Tepus, Girisubo, Rongkop dan Semanu). Ibnu sendiri merupakan adik dari istri pertamanya Sri Lestari. Sementara itu Timbul Suryanto sendiri kini  terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi DIY dapil Gunungkidul atau Yogyakarta 7.

Sebelumnya pada periode 2019 – 2024, PKB hanya mampu meraih 4 kursi legislatif. Kini usai Sulastini dan Ibnu Sugeng Riyanto terpilih dan duduk di Legislatif Gunungkidul, kursi Fraksi PKB menjadi 6 kursi. Kedua orang terdekat Timbul Suryanto ini dilantik bersama 43 yang lainnya di gedung DPRD Gunungkidul yang baru pada Senin (12/08/2024).

“Tidak lain tujuan kami yakni ingin bermanfaat bagi orang banyak, mengabdi untuk warga masyarakat Kabupaten Gunungkidul,”kata pria yang mempunyai jargon Manfaat dan Barokah itu.

Diakuinya bahwa istri keduanya (Sulastini) dan adik iparnya (Ibnu Sugeng Riyanto) maju dan terpilih menjadi wakil rakyat atas restu dari istri pertamanya Sri Lestari. Usai dilantik Sulastini ditugaskan untuk meneruskan program-program aspirasi pembangunan Timbul Suryanto selama 5 tahun belakangan ini mengabdi di Dapil V.

“Nanti program aspirasi DPRD Kabupaten akan kami kolaborasikan ke konstituen dan lumbung suara kami di Dapil V maupun di lokasi Kapanewon lain,”tegasnya.

Sementara Sulastini mengaku akan segera turun ke bawah menemui warga masyarakat. Menurutnya aspirasi masyarakat dan pembangunan yang diinginkan tidak bisa tepat sasaran bila tak mendengar secara langsung. Model Turba yang sebelumnya dilakukan oleh Timbul Suryanto akan diteruskannya demi kesejahteraan warga masyarakat.

“Tentunya tanpa ijin dan restu dari bunda Tari (istri pertama) tidak mungkin akan maju berkonstestasi dan berhasil. Infrastruktur dan kebutuhan air bersih saat kemarau tentunya masih haru diselesaikan dan menjadi perhatian lebih. Pembangunan hingga tingkat Kalurahan seperti jalan menjadi pengungkit roda perekonomian,”tandasnya.